20081030

enam belas

dinding jiwa kian menebal. terlalu kering untuk diketuk, terlalu rapuh untuk disentuh. hakikat jiwa ialah dekat dengan al-Khaliq. basah dengan makrifah-Nya, basah dengan zikir pada-Nya, basah dengan seru-Nya. apabila jiwa mendekati fana, ia menjauh dari yang kekal, meninggalkan daki-daki menebalkan dinding, menampak riang fatamorgana, melihat indah busuk dunia. seakan dunia kian melalaikan, menjauhkan jiwa dari cintanya, memalingkan mata dari syurga-Nya, mengangkat kaki dari jalan-Nya, membelah hati dengan bedilan nafsu.
tatkala hati sudah tiada ingin, tatkala lidah menyanyi palsu, tatkala ini, tika ini, saat ini, terlalu rindu pada hari-hari keringat mencurah, air mata tumpah keinsafan, dahi tidak panggung dari tunduk sujud, Ya Allah, terlalu rindu. rindu itu tanda kelemaham iman kerana ia dibiar tidak ditemukan pada cintanya. mungkin jiwa dibiar terlalu lama tanpa pernah mengingatkannya akan harapan dan ketakutan hari nanti.
merasakan ujian ini terlalu berat, tapi itulah ujian pada hamba-Nya, syukur pada Ar-Rahman Ar-Rahim menyediakan ujian ini pada jiwa agar dia tak pernah berputus asa, agar dia sentiasa mengingati kasih-sayang Allah, agar dia bersyukur kerana dia yang terpimpin jalan hingga saat ini, agar dia tahu dia punya tuhan As-Sami' Al-Basir.
andai manusia dapat melihat dalam jiwa, terlalu malu, terlalu malu, terlalu malu. ia terlalu kotor, ia perlu dibersihkan. hijabkan jiwa ini dari keburukan yang tersembur, hijabkan jiwa ini dari kehodohan tatkala ia sedang sakit. biar Dia sahaja tahu kerana Dia jua yang memahami setiap suku kata. kepada-Nya jiwa ini mengharap keampunan, kepada-Nya jiwa ini ingin kembali.
ingin sekali apabila mata dibukakan kembali, berada di firdaus, melihat wajah Kekasih mengucap salam penuh seri. lonjak riang jiwa saat itu. tapi akhiran antara dua, api kepanasan menyembur mengaum menakutkan jiwa. ajal yang kan menghampiri mungkin pada saat jiwa tengah sakit atau jiwa telah koma, nauzubillah.
wahai jiwa, akan ku ketuk dindingmu yang kian mengeras dengan daya yang diizin al-Latif.
jemput kembali jiwa ini
basah kembali jiwa ini
letakkan kembali jiwa ini dalam perlumbaan menuju kemenangan
tetapkan jiwa ini dalam maghfirah-Mu

No comments: